Mata mu yang bercahaya
Mengusik ku yang sedang duduk manis di
singgasana
Kaki ku tergerak menghampiri permata
yang indah
Di atas gelombang kanvas yang kusam.
Walau batu karang yang keras menghalangi
Bilur asmara ku meronta-ronta mengharapkan
kecupan manja dari delima yang sedang mekar.
Mata batin terpejam dan jiwa terasa
terbang
Di udara yang tak beroksigen
Semua melayang-layang
Dan cintaku turut kepayang.
Siapakah dikau gadis berselendangkan
jarik merah delima???
Kutatap terus matamu yang berkalbu
Ternyata dirimu si Theresia lidya boru
samosir
Yang sudah merobek kesepianku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar